Published On:Rabu, 22 Juli 2015
Di posting oleh Admin:Yupiwo Apogo News
Neles Tebay : Tolikara Buktikan Perhatian ke Papua
Jayapura – ZONADAMAI.COM: Tokoh Papua yang juga Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) Pater Neles Tebay
menilai tanggapan pada persoalan intoleran di Karubaga, Kabupaten
Tolikara, Papua, membuktikan semua pihak simpati dan perhatian pada
kehidupan beragama di Papua.
“Peristiwa Tolikara memunculkan banyak reaksi dan tanggapan dari
seantero Nusantara. Itu semua membuktikan simpati dan perhatian, karena
itu saya berharap perhatian itu juga untuk mencegah hal-hal yang tidak
dikehendaki dan mendorong perdamaian,” katanya di Kota Jayapura, Papua,
Selasa (21/7/2015).
Berbagai tanggapan yang banyak beredar lewat pemberitaan atau pun media sosial, menurut Ketua Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Fajar Timur Kota Jayapura itu, patut dihargai karena menunjukkan kepedulian yang luar biasa terhadap kehidupan umat beragama di Tanah Papua.
Berbagai tanggapan yang banyak beredar lewat pemberitaan atau pun media sosial, menurut Ketua Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Fajar Timur Kota Jayapura itu, patut dihargai karena menunjukkan kepedulian yang luar biasa terhadap kehidupan umat beragama di Tanah Papua.
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak,
pihaknya mengharapkan kepada sesama anak bangsa di seluruh Nusantara
agar mendoakan keselamatan dan perdamaian bagi semua penduduk di
Kabupaten Tolikara dan di seluruhTanah Papua.
“Janganlah pertentangkan kami dalam doamu, dengan memohon kepada
Allah perlindungan dan keselamatan bagi satu kelompok dan kutukan bagi
kelompok yang lain. Itu tidak tepat,” katanya.
Dengan begitu, lanjut peraih penghargaan dari Yayasan Keadilan dan Perdamaian Tji Hak-soon di Korea Selatan pada 2013 itu, masyarakat Papua tidak dipisah-pisahkan dalam doa yang dipanjatkan.
“Biarlah kami senantiasa dipersatukan dalam doamu. Tidak ada pihak yang bergembira atas penderitaan sesama kami di Tolikara. Kami semua prihatin dan menyesali atas peristiwa ini, maka doakanlah keselamatan dan perdamaian bagi kami semua yang hidup di Bumi Cenderawasih,” katanya.
Dengan begitu, lanjut peraih penghargaan dari Yayasan Keadilan dan Perdamaian Tji Hak-soon di Korea Selatan pada 2013 itu, masyarakat Papua tidak dipisah-pisahkan dalam doa yang dipanjatkan.
“Biarlah kami senantiasa dipersatukan dalam doamu. Tidak ada pihak yang bergembira atas penderitaan sesama kami di Tolikara. Kami semua prihatin dan menyesali atas peristiwa ini, maka doakanlah keselamatan dan perdamaian bagi kami semua yang hidup di Bumi Cenderawasih,” katanya.
Dengan mendukung kami, masyarakat Papua dalam kebersamaan, lanjut Tebay, agar tetap mengarahkan seluruh perhatian kami pada satu titik atau visi yang sama yakni Papua Tanah Damai. “Kami tahu bahwa perdamaian tidak akan tercipta sendiri. Perdamaian menuntut kerja cerdas dan keterlibatan dari semua pihak, baik secara individu maupun secara kolektif. Oleh sebab itu, doakan kami, agar kami selaku warga Papua senantiasa memelihara persekutuan dan persaudaraan yang sudah lama kami alami, serta dapat memperjuangkan perdamaian secara bersama melalui doa, dialog dan kerja cerdas,” katanya. [yupiwo apogo news.com)/wempi doo)“Peristiwa Tolikara…membuktikan simpati dan perhatian, karena itu saya berharap perhatian itu juga untuk mencegah hal-hal yang tidak dikehendaki dan mendorong perdamaian”