Headlines

Ada Apa Dengan Badai di Hidupmu?

Posted by WEMPI W. DOO | Sabtu, 17 September 2016 | Posted in , ,

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

ilustrasi/Gambar:google
Bacaan: Kejadian 50: 15-21
Ketika hidup terasa berat, setiap kita cenderung untuk merasa marah dan kesal serta bertanya-tanya kapan kesusahan tersebut akan segera berakhir. Tahukah Anda bahwa Tuhan ingin agar kita tetap memusatkan perhatian kepadaNya ketika badai hidup menerpa kita? Mengapa demikian? Karena dengan memusatkan perhatian kita kepada Tuhan, maka kita akan mengerti bahwa sejatinya Tuhan sedang melakukan karya rohani yang penting dalam masing-masing hidup kita selama badai hidup tersebut berlangsung.

Lalu, apakah karya rohani yang Tuhan lakukan untuk kita?
Iman Percaya


Alkitab memuat hal-hal yang perlu kita ketahui dan pelajari tentang bagaimana kita hidup dalam Kristus. Ketika keadaan berada di luar kendali kita, apa yang sesungguhnya menjadi keyakinan kita akan muncul ke permukaan. Kedalaman iman kita kepada janji-janji dan karakter Allah akan menjadi nyata pada masa-masa tersebut. Namun, perlu kita waspadai juga bahwa segala keraguan serta ketidakpastian dalam diri kita juga akan mencuat ke permukaan. Kita ambil contoh Yusuf; ia memperlihatkan keyakinan imannya yang kuat bahwa kesulitan yang dialaminya dimaksudkan oleh Allah untuk kebaikannya.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kejadian 50:20)


*courtesy of PelitaHidup.com

Tentu saja, akan ada saatnya ketika kita gagal memperlihatkan kekuatan keyakinan iman kita seperti Petrus yang menyangkal Tuhan Yesus sampai 3 kali karena ketakutan yang menghantui dirinya.

Sumber:Pelita Hidup

Renung Relung Derita Kita!

Posted by Admin: | Jumat, 02 Oktober 2015 | Posted in

                     
Tidak perlu heran dan bersedih bila pembantaian harus terus terjadi. Sadari saja diri kita sebagai bangsa yang sedang terkoloni. Adalah keharusan bagi kolonial untuk menjalankan sistem dan praktek kolonialisme diatas wilayah koloninya. Jangan berharap keadilan dalam hukum kolonial, sebab kolonialisme hanya bertujuan untuk memusnahkan manusia dan menguasai wilayahnya.
2 orang pelajar yang ditembak di Timika, Kemarin (28/09/2015) oleh polisi kolonial Indonesia adalah satu bagian terkecil dari operasi pembantaian yang sedang terjadi. Lihatlah hampir 5 hingga 10 mayat anak negeri setiap hari keluar dari Rumah-rumah sakit yang ada di Papua; Hitunglah berapa mayat yang mati misterius di mana-mana tanpa diketahui setiap hari; tengoklah berapa kematian ibu hamil dan bayi di Rumah-rumah sakit itu; Bertanyalah mengapa banyak anak negeri yang mandul dan tak bisa memperbanyak generasi Papua; Sudahkah anda tahu bahwa kapal putih yang masuk 3 kali seminggu memuntahkan 2000 pendatang setiap kapalnya?
Sudahlah, terlalu banyak penderitaan yang harus diurai. Apakah memang kita tercipta diatas tanah ini untuk hidup menangisi penderitaan? Bukankah anda pun tahu bahwa hukum kolonial, media kolonial, dan semua perangkat kolonial tidak akan berpihak pada tangis penderitaan kita? Lantas, sampai kapan kita terus berdiam diri sambil terhanyut hingga pada muara pemusnahan? Bila begitu, senang-senanglah, hibur-hiburlah, puas-puaskan sajalah diri anda terus-menerus dalam kenikmatan sesaat yang disugukan kolonial padamu, sebelum sampai di muara itu.
Dan kami disini, di jalur yang setiap hari kau takuti, yang kau asingkan, yang kau lupakan, yang kau malas tahu, yang kau caci maki, yang kau hina, dan yang kau khianati akan berdiri, berjejer mengepal tangan perlawanan. Bagi kami, itulah jalur utama, bukan alternatif, untuk membebaskan bangsa ini. Perlawanan melawan kolonialisme Indonesia adalah satu-satunya cara kita untuk menghapus penderitaan ini. Hari ini kami tidak butuh tangis pilu anda, berapun banyaknya. Simpan saja jauh-jauh. Dunia pun tak akan peduli, apalagi kami. Yang kami butuh jiwa pemberontakan anda di arena perlawanan yang sedang bergulir; yang kami butuh dan hormati adalah perderitaan bersama di jalur perjuangan ini.
Sadarilah! kita adalah generasi perjuangan bukan bukan generasi penikmat! Untukmu rakyat yang terus mati dibantai kolonial Indonesia, diatas pusara dan tulang-belulangmu yang berserakah, kaki kami akan terus berdiri kokoh dan melangkah maju merebut cita-cita pembebasan bangsa: revolusi!
Kita Pasti Mengakhiri
Victor Yeimo
Kamwolker, 30 September 2015
sumber: http://kobogaunewsfree.blogspot.co.id/2015/10/renung-relung-derita-kita.html#.Vg3kNlc_qo8.twitter

untukmu Perempuan Papua

Posted by Admin: | Senin, 28 September 2015 | Posted in , , ,


                          
                                                     foto/dok/Adomama Ratu Siriwo

Ketika Perempuan Papua bicara kebenaran!Ketika Perempuan Papua bicara kebenaran!
Suasana hati dan pikiran berjalan tak searah
Ambigu dan berantakan ketika melirik kesadaran itu
Selalu saja frustasi dan pusing

Bingung
Iya, hanya bingung
Waktu berjalan tanpa henti
Hari berganti
Minggu berganti
Bulan berganti
Tahun pun berganti
Dalam tekanan batin yang serba lumrah
Bagai cucuran darah manusia yang mengalir tanpa bersalah
Ketika kau bangkit
Ketika kau merasakannya
Ketika kau menangis
Dunia pun bergemah
Bagai matahari yang mungkin akan terbit pada malam hari
Kau
Kau penyemangat jiwa ini
Kau adalah mama dalam hidup ini
Kau adalah tanah di dunia ini
Kau adalah mama yang diperebutkan Negara-negara pembunuh
Wahai perempuan Papua
Suara lantangmu menjadi kekuatan sejati
Suara tangismu menjadi bekal perlawanan ini
Suara kegelisaanmu adalah kerinduan perjuangan ini
Ini adalah suara hati yang terucap
Ini adalah suara batin nyanyian perjuangan ini
Untukmu mama
Untukmu tanah
Untukmu wahai pejuang setia
Untukmu Perempuan Papua terhebat
‪#‎PojokJalanan‬, 09/22/15, 01:29 WK
by. /Adomama Ratu Siriwo
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan:
Puisi ini dituliskan berdasarkan perasaan dan hati yang paling dalam untuk semua perempuan Papua. Kagum, peka, bahagia, senang dan lain sebagainya, tak cukup membayar semangat perempuan-perempuan Papua yang selalu memperjuangan kebenaran ini. Kebenaran sejarah dan kebenaran perlawanan bangsa Papua yang ditindas oleh sistem kolonial Indonesia dan global. Hanya untukmu wahai perempuan Melanesia dan hanya untukmu mama dan tanah Papua.

SEMBAHAN MALAM

Posted by Admin: | Jumat, 18 September 2015 | Posted in





SEMBAHAN MALAM
Dalam derita,
Yang tak pernah usai
Kusimpan hangat Mu
Purnama tersenyum
Bintangpun berkedip
Kami bersujud
Kala rembulan nyaris pergi
Berilah sinar keselamatan
Dalam tangan Mu
Kuserahkan lembah duka kami
Sembahan malam
Harapku, duka lara kami
Kupersembahkan ke Surga
(Mzr 108:5)
----------------------------------------------------------
 By"wempi doo

#TERPOPULER

Random Posts

#Translate

Tayangan Laman

# FIRMAN TUHAN

# FIRMAN TUHAN

# visitor

Flag Counter