Published On:Jumat, 18 September 2015
Di posting oleh Admin:Yupiwo Apogo News
Patung Yohanes Paulus Simbol Kedamaian Untuk Timor Leste
Dili - Pasca referendum, Timor Leste telah mengalami perubahan
drastis. Meski sempat bersitegang dengan Indonesia, masyarakat disana
telah merupakan hal tersebut.
Detikcom mendapat kesempatan melihat perubahan Timor Leste lebih dekat. Sebagai gambaran untuk berlibur ke Timor Leste ada baiknya, Anda menyiapkan uang dollar Amerika untuk transaksi. Meski kesehariannya mereka menggunakan bahasa Portugal, Anda juga dapat menggunakan bahasa Indonesia.
"Mayoritas dari kami masih suka menggunakan Bahasa Indonesia," ujar Adrianus, seorang sopir taksi saat berbincang-bincang dengan detikcom di Dili, Timor Leste, Jumat (18/9/2015).
Adrianus sendiri mengaku fasih berbahasa Indonesia, lantaran ia pernah mengenyam pendidikan di Jakarta. Uniknya taksi disana tak menggunakan argo. Untuk tarif sendiri tergantung kesepakatan sopir dengan penyewa.
Setelah mendapat kesepakatan harga, Andrinus mengantarkan kami ke Patung Paus Paulus Yohanes II ke bukit Taci Tolu, Dili.
"Ini merupakan spot terbaik dalam pemandangan laut," paparnya.
Dibalik indahnya pemandangan Yohanes Paus Paulus ke II, patung tersebut juga memiliki arti yang dalam bagi warga Timor Leste.
"Patung ini dibangun tahun 2006-2007 diresmikan oleh Presiden Ramos Horya. Kenapa memiliki simbol penting karena waktu beliau datang ke Timor waktu itu tahun 1989, waktu masyarakat yang tidak tahu harus bagaimana hanya bisa berkeluh kesah kepada beliau atas keinginan kami ingin lepas dari Indonesia," paparnya.
Material patung sendiri beralasan dari bijih besi di Jawa Barat. Sikap Yohanes Paus Paulus II terinspirasi dari dokumentasi saat beliau ke Timor Leste,
"Jadi begitu turun dari helikopter, beliau berpose seperti itu salib di kiri dan tangan kanan menghadap bawah, secara filosofi sebenarnya Timor Leste merdeka berkat restu dari dia," paparnya.
Adrianus mengatakan kalau negara bisa merdeka restu dari Yohanes Paulus II. Secara fisik sebenarnya monumen tersebut dibangun sebagai bentuk penghargaan,
"Karena dulu di masyarakat di Timor Leste tidak diperbolehkan menuntut ilmu. Pemerintahan sendiri membangun patung ini sebagai simbol kedamaian," tandasnya.
(wempi/YUAPNE)
Sumber; http://news.detik.com/berita/3023119/patung-yohanes-paulus-simbol-kedamaian-untuk-timor-leste
Detikcom mendapat kesempatan melihat perubahan Timor Leste lebih dekat. Sebagai gambaran untuk berlibur ke Timor Leste ada baiknya, Anda menyiapkan uang dollar Amerika untuk transaksi. Meski kesehariannya mereka menggunakan bahasa Portugal, Anda juga dapat menggunakan bahasa Indonesia.
"Mayoritas dari kami masih suka menggunakan Bahasa Indonesia," ujar Adrianus, seorang sopir taksi saat berbincang-bincang dengan detikcom di Dili, Timor Leste, Jumat (18/9/2015).
Adrianus sendiri mengaku fasih berbahasa Indonesia, lantaran ia pernah mengenyam pendidikan di Jakarta. Uniknya taksi disana tak menggunakan argo. Untuk tarif sendiri tergantung kesepakatan sopir dengan penyewa.
Setelah mendapat kesepakatan harga, Andrinus mengantarkan kami ke Patung Paus Paulus Yohanes II ke bukit Taci Tolu, Dili.
"Ini merupakan spot terbaik dalam pemandangan laut," paparnya.
Dibalik indahnya pemandangan Yohanes Paus Paulus ke II, patung tersebut juga memiliki arti yang dalam bagi warga Timor Leste.
"Patung ini dibangun tahun 2006-2007 diresmikan oleh Presiden Ramos Horya. Kenapa memiliki simbol penting karena waktu beliau datang ke Timor waktu itu tahun 1989, waktu masyarakat yang tidak tahu harus bagaimana hanya bisa berkeluh kesah kepada beliau atas keinginan kami ingin lepas dari Indonesia," paparnya.
Material patung sendiri beralasan dari bijih besi di Jawa Barat. Sikap Yohanes Paus Paulus II terinspirasi dari dokumentasi saat beliau ke Timor Leste,
"Jadi begitu turun dari helikopter, beliau berpose seperti itu salib di kiri dan tangan kanan menghadap bawah, secara filosofi sebenarnya Timor Leste merdeka berkat restu dari dia," paparnya.
Adrianus mengatakan kalau negara bisa merdeka restu dari Yohanes Paulus II. Secara fisik sebenarnya monumen tersebut dibangun sebagai bentuk penghargaan,
"Karena dulu di masyarakat di Timor Leste tidak diperbolehkan menuntut ilmu. Pemerintahan sendiri membangun patung ini sebagai simbol kedamaian," tandasnya.
(wempi/YUAPNE)
Sumber; http://news.detik.com/berita/3023119/patung-yohanes-paulus-simbol-kedamaian-untuk-timor-leste