Published On:Jumat, 18 September 2015
Di posting oleh Admin:Yupiwo Apogo News
Ini 9 Sikap Tuntutan Menolak Tegas Upaya Perjuang Permekaran Kabupaten Mapia Raya
Tolak Pemekaran/Foto : Doc MS |
Jayapura,(KM)--Solidaritas
Mahasiswa, Pemuda,Tokoh agama,Tokoh adat,Tokoh intelektual,Tokoh
perempuan,bersama Alam semesta Papua menolak pemekaran kabupaten Mapia
yang berjuang oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan beberapa unsur
yang ada di atas ini. Dengan tegas kami meminta Pemerintah daerah
dogiyai bersama tim pemekaran jangan membuat rakyat tersakiti dengan
tindakan yang bertolak belakang dengan keinginan rakyat Maa Mapia.
Musa boma,
Mahasiswa asal kabupaten dogiyai kepada kabarmapegaa.com di halaman
asrama Paniai pada hari kamis (17/09/2015) dia mengatakan rencana
pemekaran Kabupaten Mapia Raya hanya akan membawa petaka bagi masyarakat
mapia dan sungguh tidak mamfaat sama sekali bagi rakyat setempat kata
dia.
"Penolakan
pemekaran di Papua pada umumnya dan kawasan pegunungan tengah Papua
khususnya ini terjadi karena dengan adanya penempatan pasukan Militer
Indonesia yang berlebihan dalam lebel militer organik dan non organik di
seluruh tanah Papua. Ini telah mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM
terberat di Indonesia dan tindakan ini membuat seluruh rakyat Papua
pada umumnya dan pada khususnya rakyat terus tersakiti dan menangis,"
ungkapnya sela-sela aksi.
Kekerasan
demi kekerasan, tambah dia, yang dilakukan aparat keamanan pemerintah
Indonesia hingga saat ini belum pernah di pertanggungjawabkan. Saya
secara tegas ,pemekaran hanya membuka pintu untuk aparat melakukan
pelanggaran HAM berat di Papua.
Meningat
tindakan-tindakan tersebut, Tokoh pemuda,Tokoh masyarakat, Tokoh
adat,Tokoh perempuan,Tokoh intelektual,Tokoh agama,Tokoh kepala suku
besar di wilayah mapia , Mahasiswa, Pelajar, dan bersama leluhur yang
mendahui kami, Alam Semesta Bangsa Papua merangkum dalam 9 sikap sebagai
tuntutan kami yaitu sebagai berikut :
Pertama:
Kami menolak dengan tegas upaya perjuang permekaran Kabupaten Mapia
Raya yang sedang berjuang oleh sekelintir orang tanpa ada persetujuan
dari berbagai stakeholder yang ada maka stop berjuang.
Kedua:
Pemerintah Provinsi Papua, DPRP, MRP, segera memanggil pemerintah
kabupaten Dogiyai bersama Ketua Tim pemekaran Paskalis Butu bersam
Willem Kegiye dalam rangka menyampaikan dan menjelaskan draft kajian
akademis tentang apakah ada resolusi bersama dari rakyat atau tidak di
depan Masiswa bersama kepala suku besar (RPM SIMAPITOWA) dan depan
seluruh rakyat Bangsa papua Barat di jayapura.
Ketiga:
Menteri Dirjen (OTDA) di Jakarta segera menghentikan atau mengeluarkan
rekomendasi penolakan tegas atas Kabupaten Mapia Raya yang sedang upaya
oleh elit lokal kabupaten Dogiyai.
Keempat:
Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Bapak Ir. Joko widodo mohon
instruksikan atas upaya perjuangan pemekaran di wilayah Mapia, ini bukan
permintaan dari rakyat setempat.
Kelima: Presiden Republik Indonesia di Jakarta Bapak Joko Widodo segera menarik pasukan Organik dan non organik dari Papua
Keenam: Bupati Kabupaten Dogiyai Drs Tomas Tigi segera mengelurkan surat penolakan tegas atas pemekaran Kabupaten Mapia Raya
Ketujuh:
Bupati Kabupaten Dogiyai Drs Tomas Tigi Paskalis Butu Kabag
Pemerintahan Dogiyai bersama kepala dinas kependudukan Willem Kegiye
segera menghentikan keterlibatan kepala suku palsu yang mengatas namakan
pemilikan ulayat untuk melakukan pelepasan tanah adat atau persetujuan
rakyat setempat.
Kedelapan:
Bupati Kabupaten Dogiyai bersama Intelektual Mapia stop melakukan upaya
busuk dan, jangan sekali-kali katakan bahwa kami tidak bisa hidup
bersama dengan teman-teman dari kamu alasan mendasar bagi tim pemekaran
kalau kami mau bangun kantor saja rakyat Kamu mereka minta dengan nilai
uang trilionan Rupia maka membuat kami harus berjuang pemekaran kata itu
tidak layak digunakan.
Kesembilan:
Pemerintah Provinsi Papua, DPRP, dan pemerintah kabupaten Dogiyai
bersama Tim pemekaran segera buka ruang dialog dan mengakomodir semua
stakeholder/pemangku kepentingan yang ada guna mencari solusi yang
terbaik kita duduk sama-sama dan katakan kita tolak pemekaran Mapia
Raya. (WEMPI/YUAPNE)
*)sumber:http://www.kabarmapegaa.com/2015/09/ini-9-sikap-tuntutan-menolak-tegas.html