Published On:Sabtu, 26 September 2015
Di posting oleh Admin:Yupiwo Apogo News
Surat Selamat Tinggal Kepada Fidel Castro
Che Guevara. (Doc: ) |
Surat ini dibacakan oleh Fidel Castro
pada tanggal 3 oktober 1965, pada rapat terbuka yang mengumumkan Komite
Sentral Partai Komunis Kuba yang baru terbentuk dengan dihadiri oleh
istri Guevara dan anak-anaknya, Castro menyatakan:
"Saya hendak bacakan sebuah surat, yang
ditulis tangan dan kemudian diketik, dari kawan Ernesto Guevara, yakni
penjelasan diri ....Tertulis demikian: 'havana' --tanpa tanggal, surat yang musti dibacakan pada kesempatan yang amat baik, namun sesungguhnya dibuat pada tanggal 1 April tahun ini."
Pembacaan, surat ini merupakan penjelasan terbuka pertama kali sejak guevara tidak pernah nampak lagi di Kuba.
Havana,
Tahun Pertanian
Fidel:
Pada saat ini aku teringat banyak hal --ketika aku pertama kali bertemu
denganmu di rumah Maria Antonia, ketika kau mengusulkan aku untuk ikut
serta, seluruh ketegangan terlibat dalam persiapan
itu.(peperangan/gerilya melawan Batista, pent)
Suatu ketika ketegangan-ketegangan itu akan menghampiri kita lagi dan
menagih nyawa kita, dan kemungkinan nyata dari fakta itu memukul kita
semua. Di kemudian hari tahulah kita bahwa itu benar, bahwa dalam
revolusi salah satu pihak akan menang atau mati (bila itu benar
revolusi). Banyak kawan yang berjatuhan sepanjang jalan menuju
kemenangan.
Saat ini segala sesuatunya tidak lagi terlalu dramatis, karena kita
lebih matang. Namun kejadian-kejadian kembali terulang. Aku merasa bahwa
aku telah memnuhi kewajibanku yang mengikatkan aku pada revolusi
Kuba,secara teritorial, dan kuucapkan selamat berpisah padamu, pada
rakyatmu, yang sekarang rakyatku juga.
Secara resmi aku mengundurkan diri dari kedudukan dalam kepemimpinan
nasional partai, kedudukan, sebagai menteri, pangkat komandanku, dan
kewarganegaraan Kuba-ku. Tak ada yang legal yang mengikatku dengan Kuba.
Satu-satunya ikatan adalah hal lain --ikatan yang tak bisa diputuskan
seperti pemberhentian seseorang dari sebuah jabatan.
Merenungkan kehidupan masa laluku, aku yakin aku telah bekerja dengan
cukup jujur dan pengabdian untuk mengkonsolidasikan kejayaan
revolusioner. Satu-satunya kesalahanku yang serius adalah tidak punya
kepercayaan yang besar padamu saat pertama di Sierra Maestra dulu, dan
tidak segera yakin akan kualitasmu sebagai seorang pemimpin dan seorang
revolusioner.
Hari-hari kehidupanku kulewati dengan indah di sini, dan di sisimu aku
merasa bangga memiliki rakyat yang demikian tangguh menghadapi saat-saat
penuh penderitaan dalam krisis Karibia.
Jarang sekali ada negarawan yang lebih ulung darimu menghadapi saat-saat
seperti itu. Akupun bangga mengikutimu tanpa keraguan,
mengidentifikasikan dengan jalan pikiran,pandangan,perhitungan
menghadapi bahaya, dan prinsip-prinsipmu. Kali ini bangsa-bangsa lain
mengharapkan sumbangsihku. Dan aku bisa melakukannya tanpa
mengikutsertakanmu karena tanggung jawabmu yang besar sebagai pimpinan
kuba, dan tibalah saatnya bagi kita untuk berpisah.
Ketahuilah, bahwa aku melakukan tugas ini dengan campuran perasaan
bahagia dan sedih. Kutinggalkan di sini harapan-harapanku yang paling
murni sebagai seorang pembangun dan seluruh ketulusanku yang paling
dalam.Kutinggalkan orang-orang yang telah menganggapku anak. Itu semua
sesungguhnya menimbulkan luka yang dalam bagiku.Akan kubawa ke medan
juang baru segala hal yang kau ajarkan padaku, semangat revolusioner
rakyat kita, perasaan untuk memenuhi kewajiban yang amat suci: berjuang
menentang imperialisme dimanapun ia adanya. Ini yang akan mengobati dan
mengeringkan luka di jiwaku.
Kunyatakan sekali lagi bahwa aku melepaskan Kuba dari tanggung jawab
apapun juga, kecuali teladan-teladan yang diberikannya. Kalau saja
saat-saat akhir hayatku aku berada di bawah langit lain, pikiranku yang
terakhir adalah tentang rakyat Kuba dan terutama tentang dirimu. Aku
amat berterima kasih atas ajaran-ajaranmu, teladan-teladanmu, dan aku
akan memegangnya hingga konsekuensiku yang paling akhir dari tindakanku.
Aku selalu mengidentifikasikan diri dengan kebijaksanaan luar negeri
dari revolusi kita, dan akan meneruskannya. Dimanapun aku berada, aku
akan merasa bertanggung jawab terhadap revolusi Kuba, dan aku kan
menjaganya. Aku tak merasa malu bahwa aku tak meninggalkan kekayaan
materi untuk anak-anak dan istriku; aku bahagia dengan cara seperti itu.
Aku tak memintakan apapun untuk mereka, karena negara akan mencukupi
kebutuhan hidup dan pendidikan untuk mereka.
Aku ingin mengatakan banyak hal padamu dan pada rakyat kita, namun aku
merasa hal itu tak perlu. kata-kata tak akan mampu mengekspresikan apa
yang ingin kuungkapkan itu, dan kupikir tak ada manfaatnya untuk membuat
coretan lebih banyak lagi di sini.
"Hasta la victoria siempre! (Maju terus menuju kemenangan)"
"Patria o muerte! (Tanah air atau mati)"
Kupeluk kau dengan sepenuh semangat revolusionerku.
Che Guevara (1965)
Sumber: MARXIST.ORG