Headlines
Published On:Jumat, 18 Desember 2015
Di posting oleh Admin:Yupiwo Apogo News

Orang-orang Menghadapi Ketidakadilan dan Kemiskinan Ekonomi


“agar mereka menjadi satu dalam tangan-Mu” (Yeh. 37)

Bacaan

Im. 25:8-14:  Yubileum yang membebaskan.
Mzm. 146: Tuhan  menegakkan keadilan bagi  orang-orang yang diperas.
1 Tim. 6:9-10: Cinta uang adalah akar segala kejahatan.
Luk. 4:161-21:  Yesus dan tahun yubileum sebagai pembebasan.

Renungan

Kita berdoa untuk datangnya Kerajaan Allah. Kita mendambakan suatu dunia di mana manusia, khususnya mereka yang paling papa, tidak meninggal sebelum masa yang ditentukan. Tetapi, sistem ekonomi dunia dewasa ini memperburuk situasi kaum papa dan memperparah kesenjangan sosial.
Dewasa ini komunitas dunia dihadapkan dengan krisis tenaga kerja yang semakin genting dengan segala akibatnya. Dengan demikian, pendewa-dewaan pasar (keuntungan), atau cinta uang menurut penulis Surat kepada Timotius, tampak sebagai ‘akar segala kejahatan’. Dalam konteks ini, apa yang dapat dan harus dikerjakan oleh Gereja-Gereja? Marilah kita mencermati tema yubileum dari Alkitab yang ditonjolkan Yesus untuk menggarisbawahi pelayanan-Nya.
Menurut kutipan dari Kitab Imamat, selama tahun yubileum harus dimaklumkan pembebasan; orang-orang yang terpaksa merantau karena alasan ekonomi harus dikembalikan ke rumahnya dan kepada keluarga mereka; kalau ada orang yang kehilangan segala hartanya ia harus dapat hidup di tengah masyarakat bukan sebagai orang asing. Uang tidak boleh dipinjamkan demi bunga dan makanan tidak boleh dijual demi keuntungan.
Yubileum menyiratkan suatu etika komunitas, pembebasan budak dan pengembalian mereka kepada rumah, pemulihan hak-hak keuangan dan pembebasan hutang. Bagi orang-orang yang menjadi kurban struktur masyarakat yang tidak adil, yubileum berarti pemulihan hukum dan pemulihan sarana-sarana hidup mereka.
Dalam dunia masa kini  ‘banyaknya uang’ dilihat sebagai nilai tertinggi dan sebagai tujuan hidup. Prioritas-prioritas dunia masa kini hanya akan menjerumuskan kepada kematian. Sebagai Gereja, kita dipanggil untuk menghadapi situasi ini dengan menghayati bersama semangat yubileum dan dengan mengikuti Kristus, yakni menyebarluaskan kabar baik. Jikalau orang-orang Kristiani sudah mengalami penyembuhan dari perpecahan-perpecahan mereka, maka mereka akan menjadi lebih peka terhadap perpecahan-perpecahan lain, yakni perpecahan yang melukai umat manusia dan alam ciptaan. 

 

Tentang saya:

Saya adalah : "ORANG GILA" Yang Berkelana di Ilalang Kebebasan ) ...Aku Ambil Daun Untuk Jadikan Kertas dan Mematah Ranting Pohon Untuk Jadikan Pena, Sambil Meneteskan Air Mata Untuk Jadikan TINTA dan Kurangkai Sebuah KALIMAT Sebagai Penghibur Tangis... *** -- Bagaimana menurut anda? Beri komentar dan bagikan ya..! .

By Admin:Yupiwo Apogo News on 19.11. , , .

0 Comments for "Orang-orang Menghadapi Ketidakadilan dan Kemiskinan Ekonomi"

Postkan Komentar Anda : Redaksi menerima komentar terkait Berita yang ditayangkan. Komentar adalah tanggapan pribadi dan menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak mengubah dan menghapus komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berbau pelecehan, intimidasi, berisi fitnah, atau bertendensi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). - Terima Kasih! Hak CIPTA © :

MASUKAN EMAIL ANDA!

#TERPOPULER

Random Posts

#Translate

Tayangan Laman

# FIRMAN TUHAN

# FIRMAN TUHAN

# visitor

Flag Counter