Rakyat Bangsa Papua Sudah Memikul Salib Penderitaan Selama 61 tahun
Salam pembebasan!
Api kemerdekaan bangsa
Papua adalah tentara pembebasan nasional Papua barat (TPNPB) di bawah pimpinan
panglima jenderal Goliat Tabuni serta seluruh 34 komando daerah pertahan itu
sebagai api kemerdekaan bangsa Papua yang satu-satunya. Ingatkan kepada seluruh
rakyat bangsa Papua bahwa jangan percaya kepada militer tandingan yang ada
beredar di kalangan rakyat bangsa Papua karena apa nyata publik taruh nyawa di
bawah pimpinan panglima Goliat Tabuni serta 34 komando daerah pertahan yang
sedang bergerilyawan di hutan maka saat ini masih nyala api kemerdekaan bangsa
Papua.
“Saya pesan buat
kita semua bahwa sebelum Yesus ada dunia ini Tuhan Allah bekerja melalui nabi2
Tuhan Allah memilih salah satu diantara banyak orang untuk penyelamat bangsa
tetapi karena Yesus sudah ada dunia ini maka rakyat bangsa Papua rakyat sipil
mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk dia adalah jalan satu2nya untuk
penyalamat bangsa Papua ini, mari berdoalah kepada dibawapimpinanpanglima
Goliat Tabuni serta 34 komando daerah pertahanan “
Sebenarnya kita Papua ini kekuatan susah cukup
lumayan hanya salah gunakan akhirnya penderitaan rakyat bangsa Papua terus menerus
sampai kapan kita tidak tahu kapan berakhir, maka itu bagi mereka yang memiliki kuasa alam,kuasa
Tuhan Allah,kuasa tuhan Yesus,kuasa roh Kudus,kuasa malaikat, kuasa santa-santo
kekuatan itu penyelamat umat maka jangan bikin barisan masing2 tapi itu harus
kerja sama melalui jalurnya dengan TPNPB di bawa pimpinan panglima Goliat Tabuni
serta 34 komando daerah pertahan karena mereka sebagai pemegang api kemerdekaan
bangsa Papua terimakasih.
Salam pembebasan kita harus mengakiri penderitaan
rakyat bangsa Papua. Papua adalah bangsa terakhir dunia ini yang harus kita
berjuang, Papua adalah tanah yang dia keluarkan dari jantung hati dan rakyat
bangsa Papua adalah benar dia keluarkan dari jantung hati maka Tuhan tidak
marah dan tidak membuang di dalam neraka maka sebutkan dalam nama Yesus kami
usir Indonesia.
Ditulis
oleh:Iskarius M