Headlines

Kolonialisme Era Modern di Papua: Militeralisme Lajunya Kekerasan di Papua

Posted by Admin: | Senin, 05 Mei 2025 | Posted in ,

Bergulat dengan "Kebenaran"

Posted by Admin: | Jumat, 19 Juli 2024 | Posted in , , ,


Buku ini mengajak kita untuk menjadi cair. Artinya, kita diajak untuk menikmati keindahan warisan budaya manusia, yakni filsafat, agama dan sains. Kita menjadi kaya secara pribadi, dan berwarna di dalam pengetahuan.

Buku yang ditulis oleh F. Budi Hardiman



Judul : Kebenaran dan Para Kritikusnya: Mengulik Idea Besar yang Memandu Zaman Kita
Penulis : F. Budi Hardiman
Penerbit : PT. Kanisius, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan I, 2023
Tebal Buku : 301 halaman
ISBN : 978-979-21-7566-0
 
“Kebenaran itu tak pernah murni. Ia juga tidak pernah sederhana.” Demikian tulis Oscar Wilde dalam The Importance of Being Earnest. Kutipan itu sesuai menggambarkan semangat dari buku ini. Kita diajak untuk bergulat dengan beragam ide kebenaran, sambil berpetualang di Filsafat Eropa yang mendalam dan penuh tikungan tajam.
 
Tak banyak pemikir mendalam di Indonesia. Fransisco Budi Hardiman adalah salah satunya. Di 2023 ini, ia kembali menerbitkan buku dengan judul Kebenaran dan Para Kritikusnya: Mengulik Ide Besar yang Memandu Zaman Kita, yang diterbitkan oleh Kanisius Yogyakarta.
 
Tujuh Tesis
 
Pertama, buku ini adalah diskursus tentang kebenaran. Ia tidak langsung menunjuk pada kebenaran, tetapi pada beragam diskusi yang lahir tentang kebenaran. Budi Hardiman menyentuh pemikiran para filsuf Barat kontemporer. Dengan buku ini, Budi Hardiman mengingatkan kita, bahwa ide tentang kebenaran itu berpijak pada ruang dan waktu tertentu, sehingga tak pernah universal secara utuh.
 
Dengan buku ini, Budi Hardiman mengingatkan kita, bahwa ide tentang kebenaran itu berpijak pada ruang dan waktu tertentu, sehingga tak pernah universal secara utuh.
 
“Konsep-konsep seperti dunia sosio-historis, aletheia, atau Wirkungsgeschichte”, demikian tulis Budi Hardiman, “mengacu pada kenyataan bahwa kebenaran,…berubah lewat waktu...” (hlm.123) Segalanya terus berubah sejalan dengan perubahan sungai sejarah. Pola ini berlaku untuk semua bentuk klaim kebenaran manusia, baik yang berada di dalam sains, agama, filsafat ataupun budaya. Menuhankan satu ide kebenaran tertentu, terutama di dalam sains dan agama, hanya akan bermuara pada kesesatan berpikir.
 
Dua, tidak ada kebenaran yang bersifat solid seutuhnya, abadi serta layak diperjuangkan dengan kekerasan. Setiap klaim kebenaran selalu tertanam di dalam sejarah. Klaim universalitas sebuah pandangan adalah sebentuk partikularitas tertentu. Namun, di dalam partikularitas tersebut terkandung universalitas. Inilah paradoks kebenaran, menurut Budi Hardiman.
 
Tiga, titik utama pandangan Budi Hardiman adalah kritik terhadap kebenaran faktual di dalam sains modern. Fakta dianggap sebagai kebenaran mutlak yang istimewa. Ia dianggap lebih tinggi dari agama dan filsafat. Padahal, fakta bukanlah sesuatu yang netral, melainkan dibungkus dalam kerangka pandangan dunia tertentu, dan selalu berubah di dalam waktu. Budi Hardiman menulis.
 
“Supremasi kebenaran faktualah yang sedang sedang kita persoalkan di sini dan kita identifikasi sebagai pangkal krisis-krisis makna dalam modernitas. Sains modern bekerja dalam teritorium epistemis yang tepat dengan upaya-upaya pencarian kebenaran faktual, tetapi cara-cara berpikir sains yang melampaui teritorium itu dan… kita sebut sebagai saintisme (scientism).” (hlm. 25)
 
Sains modern mengalami luber epistemis. Metodenya diterapkan untuk segala hal dalam kehidupan. Dengan cara ini, sains modern mengancam beragam klaim kebenaran lainnya yang, sesungguhnya, sangat dibutuhkan manusia. Sesat berpikir ini disebut sebagai saintisme, yakni pandangan yang menuhankan kebenaran faktual sebagai satu-satunya kebenaran.
 
Empat, mengacu pada Foucault, Budi Hardiman melihat kaitan langsung antara kebenaran dan kekuasaan. Semua pembicaraan tentang kebenaran selalu diwarnai dengan kekuasaan. Dalam arti ini, kekuasaanlah yang membentuk kebenaran. Kekuasaan menyempitkan kenyataan, lalu menghasilkan pengetahuan tertentu, termasuk moralitas, pendidikan, hukum, agama dan sebagainya.
 
“Diskursus apapun”, demikian Budi Hardiman, “entah itu dalam sains, agama, seni ataupun politik, menetapkan batas-batas pemikiran, sehingga… mengontrol, menyeleksi dan mengeksklusi.” (hlm. 150) Pengetahuan adalah hasil dari pembatasan. Pembatasan hanya mungkin lewat kekuasaan. Dunia adalah kumpulan pembatasan. Pembatasan tersebut tidak murni, melainkan dilumuri beragam kepentingan.
 
Lima, ada pembedaan penting antara fakta dan makna. Fakta adalah apa yang ditemukan di dalam kenyataan. Inilah ranah sains modern. Makna adalah proses manusia menafsirkan dunia, kerap kali dengan cara yang subyektif. Ini adalah ranah agama, budaya, seni dan filsafat.
 
Semua pembicaraan tentang kebenaran selalu diwarnai dengan kekuasaan.
 
Fakta terlihat sederhana. Makna itu rumit dan kaya warna. Di dalam kehidupan, keduanya bertaut erat. Budi Hardiman mengajak kita merayakan semua itu, tanpa terjatuh pada pemutlakan fakta atau makna tertentu, atau mencampurkan secara sembarangan ranah fakta dan makna.
 
Enam, Budi Hardiman membedakan tiga dunia. Yang pertama adalah dunia obyektif, yakni dunia faktual pada sains modern. Yang kedua adalah dunia intersubyektif, yakni dunia sosial, dimana manusia mewarnai dunia dengan tafsiran secara kolektif. Produk dunia intersubyektif adalah hukum, agama dan norma sosial yang berlaku di masyarakat, dan diubah sesuai kebutuhan manusia. Yang ketiga adalah dunia subyektif, yakni dunia pengalaman batin manusia pribadi.
 
Ketiga dunia tersebut harus ditempatkan sesuai tempatnya. Irisan ketiganya boleh terjadi, tetapi tumpang tindih selayaknya dihindari. Manusia memerlukan fakta di dalam hidupnya, supaya ia tidak terjebak pada takhayul, dan merugikan hidupnya. Namun, manusia juga adalah mahluk pemberi makna. Ia mewarnai pengalaman hidupnya dengan cerita dan tafsiran yang kaya. Semuanya perlu diberikan tempat secukupnya di dalam kehidupan.
 
Tujuh, Budi Hardiman mengembangkan pandangannya sendiri. Ia melihat, bahwa hidup manusia terdiri dari beragam ontologi. Dalam arti ini, ontologi adalah pandangan menyeluruh tentang kenyataan dengan klaim kebenaran tertentu. Ada empat bentuk ontologi, yakni ontologi pelampauan, ontologi pelepasan, ontologi penerimaan dan ontologi penyingkapan.
 
Dengan keempat bentuk ontologi ini, Budi Hardiman merangkum semua bentuk klaim kebenaran di dalam sejarah. Detil dari teori tipologi ontologi ini bisa dibaca langsung di dalam bukunya. Teori tipologi ontologi ini merupakan bentuk-bentuk penghayatan manusia tidak hanya pada kebenaran, tetapi pada kehidupan sebagai keseluruhan. Buah dari pemahaman ontologi ini adalah keterbukaan pada kebenaran yang berubah.
 
Relevansi
 
Buku ini mengajak kita untuk menjadi cair. Artinya, kita diajak untuk menikmati keindahan warisan budaya manusia, yakni filsafat, agama dan sains. Kita menjadi kaya secara pribadi, dan berwarna di dalam pengetahuan. Kita menikmati semuanya, tanpa terjebak di dalam satu klaim kebenaran, dan menjadi fanatik-destruktif.
 
Di dalam politik, kita juga diajak untuk menjadi cair. Kita tidak fanatik pada satu aliran politik tertentu. Kita tidak buta dan diperbudak oleh satu partai tertentu. Sikap cair, terbuka dan sehat di dalam memandang politik amat penting.
 
Soal agama, kita perlu sikap serupa. Agama adalah produk budaya. Ia hidup dan dan berubah. Menuhankan agama berarti menyangkal ciri historis agama tersebut. Kita pun terjebak di dalam kesesatan.
 
Sains perlu ditempatkan secara tepat, sambil bersanding dengan filsafat, budaya, seni dan agama di dalam mewarnai hidup manusia.
 
Budi Hardiman juga mengajak kita tidak menuhankan sains. Sains memang mengubah seluruh hidup manusia. Cara berpikir tentang dunia, termasuk tentang diri kita sendiri, berubah total, akibat penemuan-penemuan menakjubkan di dalam sains. Namun, itu bukan berarti, sains layak menjadi satu-satunya kebenaran di dalam hidup. Sains perlu ditempatkan secara tepat, sambil bersanding dengan filsafat, budaya, seni dan agama di dalam mewarnai hidup manusia.
 
Buku ini perlu dibaca masyarakat luas, dan menjadi bahan diskusi mendalam. Tantangan yang lahir dari buku ini akan membuat kita berkembang di dalam dunia pemikiran menuju kebijaksanaan.
 
Catatan kritis
 
Ada lima catatan kritis. Pertama, buku ini bisa menjadi autokritik atas dirinya sendiri. Buku ini membahas beragam klaim kebenaran dan ontologi, sambil menggunakan klaim kebenaran dan ontologinya sendiri. Artinya, proses kekuasaan dan penyempitan juga terjadi di dalam buku ini. Jika buku ini benar, maka buku ini juga “salah”.
 
Dua, peyempitan paling terasa di dalam pandangan Budi Hardiman soal Filsafat Asia. Secara sederhana, Budi Hardiman menyempitkan filsafat Asia sebagai filsafat Timur, atau kebijaksanaan Timur, yang menolak dunia (ontologi pelepasan). Padahal, filsafat Asia memiliki banyak sekali aliran. Ontologi filsafat Asia juga amat beragam, dan jauh lebih kaya daripada yang dipaparkan oleh Budi Hardiman.
 
Tiga, Budi Hardiman tidak berbicara tentang kebenaran. Ia berbicara tentang diskusi atas kebenaran. Ini seperti berada di restoran, tetapi hanya membaca menu, tetapi tidak makan. Ini adalah proses yang mengasyikan secara intelektual, tetapi tidak membuat hidup manusia lebih kaya. Dengan kata lain, buku ini bersifat tanggung di dalam memahami dan mendalami kebenaran.
 
Empat, buku ini juga menunjukkan dengan jelas keterbatasan Filsafat Eropa, atau Filsafat Barat. Filsafat Eropa terjebak pada “obsesi terhadap bahasa dan konsep”. Buahnya adalah keletihan epistemik, yakni kelelahan di dalam merumuskan konsep untuk memahami kehidupan yang tak pernah bisa ditangkap di dalam konsep. Satu pertanyaan terjawab, puluhan pertanyaan muncul. Yang tersisa hanyalah rasa tak puas.
 
Lima, Budi Hardiman kiranya perlu melampaui filsafat. Perjalanannya panjang, dan sangat berharga untuk para pembaca dan muridnya. Mungkin, ia sudah tahu tentang hal ini, tetapi memutuskan untuk tetap bermukim di ranah konsep. Kita perlu bertanya pada beliau langsung.
 
Setelah “bergulat dengan kebenaran”, kita perlu “mengalami kebenaran”. Budi Hardiman mungkin akan berkata, bahwa ini bukan ranah filsafat. Namun, saya bisa menanggapi: filsafat berkembang dengan menjangkau jauh ranah-ranah tak bertuan dan terlarang. Kita tunggu karya-karya beliau berikutnya. ***

#Bahan Bacaan

Repost:Muye Voice

Selamat Memperingati HUT Kemerdekaan Papua Barat yang ke-61

Posted by Admin: | Rabu, 30 November 2022 | Posted in , , , , , ,


Happy independen day 1 december 2022

Dari rimba pengunungan pesisir, lembah sungai dan di hutan belantara, para patriot Tentara pembebasan nasional Papua barat ( TPNPB)  mereka menyiapkan segala bekal untuk rayakan hari kemerdekaan Bangsa Papua barat. Di bawah payung organisasi [TPNPB,KNPB,AMP ,NGR ] dan organisasi lainnya .

Dimana Tanggal 1 Desember adalah hari kemerdekaan bagi bangsa Papua barat , dari sejak 1961-2022 usia menjadi 61 Tahun . Ini adalah usia penderitaan bangsa yang panjang dan sudah memakan abad. Roh perjuangan dan jiwa nasionalisme terus tumbuh dalam nadi-nadi perjuangan dan kobarkan api semangatnya.

Sejarah bangsa ini sudah berakar dan sudah tumbuh dan bagaimana menghasilkan buah-buah pembebasan bangsa dari benih-benih perjuangan yang kita tanam selama beberapa puluh tahun ini. Dalam perjuang ini sudah banyak  pengorbanan yang kita tidak bisa uraikan satu persatu  dan sudah menjadi luka nanah bangsa kita, yang selama ini kita cari untuk menyembuhkannya.

•selamat merayakan HUT yang ke 61  Tahun, 1 Desember 1961-2022  kepada, Allah, Alam semesta Papua, roh moyang bangsa Papua, tulang belulang, para penggagas bangsa ini, dan juga kepada para patriot Tentara pembebasan nasional Papua barat TPNPB di mana saja berada.

•selamat merayakan HUT  yang ke 61  Tahun,  1 Desember 1961-2022 , kepada rakyat Papua barat dimana saja berada baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. lebih khususnya kepada rakyat di wilayah konflik , di tempat pengunsi, hutang berantara Ndugama, hutang berantara dan pengungan oksibil, hutang berantara dan pengungan intan jaya,hutang berantara dan pengungan maybrat dan dimana saja yang rakyat sedang rayakan kemerdekaan ini. 

•Selamat merayakan HUT  yang ke 61  Tahun, 1 Desember 1961-2022, kepada para aktivis Papua merdeka dimana saja anda berada termasuk para diplomasi di luar negeri.

 

Terimakasih:

•kepada, Allah, Alam semesta Papua, dan roh-roh moyang bangsa Papua, 

•kepada negara-negara yang mensponsori dan juga mendorong agenda perjuangan ini.

•kepada solidaritas dari seluruh dunia untuk pembebasan nasional Papua barat ini.

•Untuk semua yang hidup baik itu terlihat maupun yang tidak terlihat, yang masih eksis berjuang kemerdekaan nasional Papua barat ini.

Mari kita landaskan asas perjuangan bangsa sesuai dasar perjuangan yang ada, jangan bangun ego, jangan mengambisi, mari satukan jiwa kita, tenaga kita , dan seluruh organisasi baik itu organisasi kiri maupun organisasi kanan.

Dan akhir kata jangan menjadi penghianat bangsa kita, teruslah maju  tak gentar sampai Papua merdeka,[ 1 Desember 1961-2022 yang ke-61]  Fredom West Papua. 

 

Gapiyai Takapabi

Rimba raya Papua, 1 Desember 2022

 


Selamat Merayakan Hari Kemerdekaan Papua New Guinea Yang Ke-42

Posted by Admin: | Jumat, 15 September 2017 | Posted in , ,

Hari kemerdekaan Pgn Ke-42
YUPIWO APOGO |NEWS © 2017

UCAPAN:

Kami admin Yupiwo Apogo News dan Bangsa Papua barat mengucapkan,
Selamat merayakan hari ulang tahun kemedekaan PNG yang Ke-42


Ucapan- Selamat HUT Bagi Bangsa Papua Ke-55

Posted by WEMPI W. DOO | Sabtu, 03 Desember 2016 | Posted in , , , ,



Selamat memperingati HUT ini 
Bagi para bangsa papua di mana saja berada 
Bagi para kaum tertindas 
Bagi para kaum tak bersuara
Bagi para pemburu keadilan 
Bagi para terali besi
Bagi Para aktivis di tingkat diplomasi maupun yang lainnya
Bagi para TPN/OPM yang ada di hutan berantara

Pada hari ini telah berkibar “Sang bendera Pusaka Kejoraku” diatas negeri leluhur ini
sebagai hari peringati kemerdekan bangsa papua barat yang ke 55

Hari berganti hari telah berlalu 
Negri ini selalu di iringi derita negeri  yang tak perna usai 
Hari ini kita merayakan HUT  Ke 55 Bangsa Papua Barat

Maka itu orang papua  jangan takut menyuarakan kebenaran 
kebenaran itu tak perna akan hilang dari di bawah kolong langit ini 
oleh karena itu pasti kebenaran kita akan memenagkan perjungan kita  dan pasti kita akan mencapai cita-cita bangsa kita 

Salam Revolusi 
salam satu jiwa
Pasti suatu saat nanti kita akan menang

Enagotadi,01 Desember 2016

Budaya Adalah Jati Diriku

Posted by WEMPI W. DOO | Sabtu, 17 September 2016 | Posted in , ,

Gambar:Foto dok/Wempi Doo
Budaya Adalah Jati diriku

Hak Cipta ©:

Orang dari segala usia di seluruh dunia menunjukkan dukungan mereka untuk gerakan #FreeWestPapua . #solidaritas

Posted by WEMPI W. DOO | Kamis, 08 September 2016 | Posted in ,

Sebuah keluarga di kota Denmark , Australia Barat menunjukkan dukungan mereka untuk referendum .

Mari Kita Datang dan Saksikan Liga Cendrawasi Yang Ke-X Sesion 2016

Posted by Admin: | Jumat, 11 Maret 2016 | Posted in , , , , ,

Mari kita sukseskan liga cendrwasi yang Ke-X 
Kawan mari kita sukseskan liga cendrawasih ini
liganya orang papua di malang (OPM)
kawan mari datang saksikan 
pembukaan liga  cendrawasi di stadion Gajayana Malang
pada hari sabtu,12 maret 2016/jam 13:00

Partai Pembukaan........!
1. PANA FC VS INOCOFFU FC
2. RAJA AMPAT FC VS LASER FC
Sa......!
Ko........!
Kitong satu Ipmapa Malang
kalo ko tidak datang nonton rugi
karena pertandingan ini buat orang papua di malang
ko datang dan saksikan langsung di stadionya,Gajayana Malang

beautiful mother Papua

Posted by Admin: | Jumat, 08 Januari 2016 | Posted in , ,







https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/54/Baby_tree_kangaroo_on_the_chiefs_wifes_shoulder_-Papua_New_Guinea-17Oct2008.jpg  
                                                         beautiful mother Papua

Hak Cipta:

people of west papua

Posted by Admin: | Jumat, 18 Desember 2015 | Posted in , , ,


                                                        curtural people west papua
                   
                                                                        HAK CIPTA 

Dani tribe – Papua highlands

Posted by Admin: | | Posted in , , ,

Dani tribe – Papua highlands – Irian Jaya פפואה גינאה החדשה www.papua-by-raz.co.il/papua:
                          Dani tribe – Papua highlands
                                 HAK CIPTA

Papua women from the Baliem Valley

Posted by Admin: | | Posted in , , , , ,


                                         Papua women from the Baliem Valley              
                                                   
                                                               HAK CIPTA

#TERPOPULER

Random Posts

#Translate

Tayangan Laman

# FIRMAN TUHAN

# FIRMAN TUHAN

# visitor

Flag Counter