Published On:Selasa, 22 September 2020
Di posting oleh Admin:Yupiwo Apogo News
OTSUS BERAKHIR," KONTRAK ANTARA PAPUA DAN INDONESIA JUGA BERAKHIR, KARENA INDONESIA TAK PERNA MENYELESAIKAN AKAR PERASOALAN MASALAH PAPUA.
foto dok pribadi:Wempi doo |
Negara (NKRI) mendoktrin sebuah menara untuk mengambil kekayaan sambil membunuh dan menindas rakyatnya, sejak Bangsa papua kawin paksa bersama negara ini.
Dimana saat itu negara, Amerika , belanda, indonesia perjajian (new york agriment) 15 agustus 1962, demi ekonomi politik tanpa melibatkan bangsa papua yang mempunyai hasil kekayaan ,Dari situlah pemusahan etnis bangsa papua di mulai .
Dan hari ini orang papua itu tahu selam otsus hadir di papua tidak namanya kemakmuran dan kesejateraan yang ada hanyalah
pelangaran HAM dan penguras kekayaan papua yang terjadi.
Otsus itu hadir membawa malapetaka, bagi bangsa papua , karena hari ini orang papua mati diatas madunya sendiri.
Yang perlu kita ketahui bersama, selama ini banyak konfik yang terjadi di tanah papua, khusunya di daerah dataran tinggi menjadi tempat perakteknya negara. Banyak rakyat yang mati karena monconya senjata negara selama ini, mereka bunuhnya di luar hukum tak mengetahui pihak-pihak hukum dan Ham.
Disana banyak masyarakat yang hidupnya dalam trauma dengan kehadiran militer TNI dan POLRI di dataran tinggi papua itu.
Dari hari ini juga pendoropan TNI POLRI di berbagai wilayah , Seperti di , Wamena, Intan jaya, yahukimo, lany Jaya, Nduga, dan daerah dataran tinggi lainnya.
Hanya karena masa otsus berkhir pada tahun 2021 negara inj banyak hal yang ia lakukan ,
(1),Penerimaan CPNS, (2) Penerimaan TNI POLRI orang asli Papua ,(3) beasiswa untuk orang papua melalui jalur afirmasi ,(4) dan banyak hal yang terjadi hanya untuk menutupi supaya otsus jilid 2 berlajut.
Hmmm, hari ini masyarakat akar rumput mereka tahu kehadiran negara ini seperti apa?
Jadi jangan paksakan rakyat mereka ,karena mereka sendiri hidup dalam negara ini dengan seluk-beluknya itu.
Karena negara (NKRI) tidak akan perna menyelesaikan persoalan-persoalan di Tanah papua, dan biarkanlah Rakyat Papua sendiri menentukan Nasibnya sendirinya.
Dan hari ini rakyat akar rumput membutuhkan intervensi pihak internasional di bawah hukum PBB, Untuk menggelar refrendum di dua privinsi ,yakni Papua dan Papua barat.
#Gapiyai
Penulis adalah anak jalanan
Alam rimba papua , Medan juang , 16 sebtember 2020.